Dalam dunia otomotif aspek
aerodinamis merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam merencanakan atau
merancang suatu body kendaraan. Karena aerodinamis mempengaruhi kecepatan pada
saat kendaraan tersebut bergerak. Aerodinamika Berasal dari bahasa inggris aerodynamics,
adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran udara dalam segala situasi beserta
pengaruh yang ditimbulkan pada benda yang berada didalamnya. Bagian-bagian yang
dipelajari dalam aerodinamika mencakup sifat dan gaya, terutama udara atau
gas-gas lain, serta akibat-akibat yang ditimbulkan ketika benda padat masuk
kedalam alirannya. Aerodinamika berhubungan dengan pendistribusian gaya angkat dan
gaya hambat pada seluruh benda, kecepatan pemanasan permukaan benda yang
dihasilkan selama melintasi udara. Benda-benda yang berkaitan erat dengan
aerodinamika adalah pesawat terbang, peluru kendali (ballistic
missile), roket, kapal laut dan kendaraan bermotor.
Pada perancangan kendaraan
bermotor maupun persawat terbang pada dasarnya harus mempelajari aerodinamika,
karena aerodinamika mempunyai pengaruh sangat besar pada gerakan benda atau
bangunan yang berada pada udara terbuka. Pengkajian aerodinamika ini pertama
kali dipelopori oleh Leonardo Da Vinci pada 1480 dan dilanjutkan George Calley
dari Inggris pada 1853. pengkajian ini pun berkembang hingga 1871. untuk
mempermudah usaha mempelajari sifat dan ciri aliran udara, Helbert Wenham dari
Inggris kemudian menciptakan terowongan angin pertama didunia. Kemudian karena
manfaat terowongan angin sangat besar, maka terowongan angin banyak dibangun
oleh lembaga-lembaga riset diberbagai negara yang mempunyai tujuan yang sama,
yaitu mempelajari gerakan udara dan gaya yang timbul saat menerpa benda padat.
Terowongan angin banyak dipakai perancang mobil dan pesawat terbang untuk
mancari bentuk badan yang sesuai agar memiliki gaya hambat rendah.
Pada dasarnya, aerodinamika berkaitan erat dengan dua prinsip dasar, yaitu gaya angkat (lift) dan gaya hambat (drag). Gaya angkat ialah gaya aerodinamika yang dihasilkan oleh foil atau sayap pesawat terbang saat melintasi udara. Gaya yang timbul ini mampu mengangkat pesawat terbang dan penerbangannya. Pada mobil, gaya angkat ini harus dibuat sekecil mungkin sehingga tidak menyebabkan mobil terbalik. Gaya hambat adalah gaya aerodinamika yang ditimbulkan karena gesekan antara permukaan benda dan udara. Bentuk benda mempengaruhi besar gaya hambat yang timbul. Para perancang kendaraan bermotor berusaha menciptakan bentuk mobil yang memiliki gaya hambat sekecil mungkin. Mobil bergaya hambat kecil memerlukan tenaga lebih kecil untuk melaju sehingga bisa menghemat konsumsi bahan bakar
Aerodinamika hanya berlaku pada kendaraan-kendaraan yang mencapai kecepatan diatas 80 km/ jam saja, seperti yang diterapkan pada mobil sedan, formula 1, moto gp. Untuk kendaraan-kendaraan yang kecepatannya dibawah 80 km/ jam aerodinamis tidak begitu diperhatikan, seperti pada mobil-mobil keluarga, mobil land rover dan sejenisnya. Pada kendaraan yang mempunyai kecepatan diatas 80 km/jam faktor aerodinamis digunakan untuk mengoptimalkan kecepatannya disamping unjuk performa mesin juga berpengaruh .